Cara Kerja Dan Faktor Electric Fire Pump

Pompa elektrik akan aktif setelah mendeteksi kebutuhan pasokan air dalam saluran instalasi pemipaan fire hydrant  dan sprinkler. Untuk menggerakan sistem pemompaan secara otomatis, membutuhkan pressure switch dimana instrumen inilah yang menghubungkan fungsi kerja antara Jockey Pump dengan electric fire pump. Artinya, menurunnya kinerja Jockey Pump menunjukan debit air di dalam pipa sudah menurun. Maka secara otomatis akan memantik electric fire pump untuk bekerja.

Pressure tank dan pressure switch memiliki fungsi dalam mengaktifkan pompa Flow Meter LC elektrik secara otomatis dengan mengirim informasi melalui variabel tekanan. Sama halnya pada pompa Jockey, pompa elektrik akan membaca variabel tekanan yang berbeda sebagai sinyal bahwa sistem membutuhkan suplai air lanjutan.

 

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pompa elektrik:

  • Kapasitas pompa elektrik. Kapasitas pompa berpengaruh terhadap level air yang dihasilkan, jangkauan curahan air.
  • Sistem pemompaan secara keseluruhan. Karena ketiga 3 jenis pompa di dalam sistem instalasi bekerja secara berkaitan dan berkesinambungan, maka pompa elektrik akan berfungsi maksimal jika Jockey Pump juga berfungsi. Tanpa fungsi dari Jockey, pompa elektrik tidak akan mendeteksi kebutuhan pasokan air di dalam pemipaan.
  • Header Pump, Pressure Tank dan Pressure Switch. Ketiga komponen ini menunjukan bahwa ketiga jenis pompa saling berhubungan dalam menjalankan peran masing-masing. Pressure tank dan pressure switch memberikan variabel terhadap pompa elektrik untuk mendeteksi kebutuhan air sehingga menyala secara otomatis.
  • Pasokan air di dalam reservoir. Baik penggunaan di dalam gedung maupun di luar gedung, tempat penyimpanan fluida/air dalam sebuah sistem instalasi fire protection harus di-setting dengan benar. Daya tampung reservoir harus diperhitungkan dengan daya pompa elektrik, mengingat pompa ini menghasilkan dorongan air yang besar dalam setiap menit putarannya.
  • Listrik. Umumnya, listrik yang digunakan untuk menghidupkan pompa elektrik cukup besar sehingga tidak bisa menggunakan daya cadangan seperti diesel. Listrik harus berasal dari sumber listrik utama seperti PLN. Oleh karena itu ketika listrik utama putus, pompa elektrik tidak akan berfungsi dan tugasnya digantikan oleh pompa diesel yang mendapatkan suplai listrik dari mesin listrik diesel.