Dalam dunia kerja, karyawan harus dapat bekerja sama dalam tim, tanpa memandang bidang dan jabatan. Tidak hanya bekerja sendiri.
Alasannya, pekerjaan atau proyek tertentu harus dilakukan secara tim, lintas departemen, untuk mencapai hasil maksimal atau mencapai tujuan.
Saat Anda berurusan dengan kolega yang tidak kompeten, terkutuklah. Kurangnya pengetahuan, keterampilan atau keahlian dalam bidang atau pekerjaan.
Bagi kamu yang ingin mendirikan PT kamu bisa kunjungi artikel Jasa Pembuatan PT dan Biaya Pembuatan PT
1. Bersabarlah dan tetap positif
Jika Anda menemukan bahwa kolega Anda tidak kompeten, hal pertama yang harus dilakukan adalah bersabar. Menerima kenyataan atau kondisi.
Tidak perlu berpikir bahwa Anda akan lelah menyelesaikan tugas sendiri karena rekan kerja tidak kompeten di bidang tertentu.
Pertahankan pikiran positif. Mungkin rekan kerja Anda tidak pandai dalam satu pekerjaan, tetapi kompeten di bidang lain.
Misalnya, dia tidak pandai menulis proyek, tetapi dia pandai dalam pekerjaan yang berhubungan dengan banyak orang, seperti penjualan dan pemasaran, dan hubungan masyarakat. Dan Anda justru sebaliknya.
Dengan begitu, Anda dan kolega bisa saling melengkapi. Tentu setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk Anda.
2. Selalu ingatkan
Agar Anda sendiri tidak merasa terganggu dengan perilaku rekan kerja Anda yang tidak kompeten, Anda tidak perlu ragu untuk selalu mengingatkan mereka akan pekerjaannya. Dengan kata-kata yang sopan tentunya.
Ingatkan mereka mendekati tenggat waktu tugas, atau hal-hal terkait pekerjaan lainnya. Jadi, dia akan berusaha mempercepat pekerjaannya.
Sesekali tanyakan progres pekerjaan, apakah sudah selesai, dan kendala apa yang belum terselesaikan. Jika rekan kerja Anda mengalami masalah dengan proses karena ketidakmampuan, tidak ada salahnya membantu dengan cara apa pun yang Anda bisa.
Dengan membantunya, dia bisa belajar atau mendapatkan pengetahuan baru untuk meningkatkan kemampuannya. Selama itu membantu menemukan solusi untuk suatu masalah, bukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
3. Bicaralah dengan atasan Anda
Bukan komplain, tapi koordinasi dengan atasan. Seseorang dalam tim tidak sesuai dengan pekerjaannya. Tujuannya bukan untuk merendahkan atau meremehkan kolega Anda, tetapi untuk melibatkan atasan Anda dalam masalah tersebut.
Namun, atasan juga perlu mengetahui bagaimana kinerja bawahannya. Termasuk masalah yang mungkin dimiliki bawahannya dalam menyelesaikan tugas tertentu.
Dari situ bos akan mencari tahu dan bertanya langsung kepada rekan kerja. Keputusan kemudian dibuat apakah akan terus mendelegasikan pekerjaan sambil menerima instruksi dari bos, atau merotasi pekerjaan dan menggantinya dengan tugas baru yang sesuai dengan kemampuannya.
4. Lakukan pekerjaan Anda
Tidak perlu sibuk mengurus rekan kerja yang tidak kompeten. Mengeluh di sana, mengeluh di sini mengecewakannya. Lebih baik fokus pada pekerjaan yang menjadi milik Anda sehingga Anda bisa menyelesaikannya dengan cepat.
Kalau kamu lebih banyak mengomentari karya orang lain, apa bedanya kamu dengan dia? Banyak bicara, sedikit kerja. Anda bisa menjadi sasaran kritik atau omelan dari atasan Anda karena terlalu banyak mencampuri pekerjaan orang lain.
Lakukan tugasmu. Setelah selesai, Anda dapat membantu rekan kerja yang kesulitan. Saling membantu untuk mencapai tujuan tim dan mencapai hasil yang luar biasa.
5. Permintaan untuk Bergabung dengan Program
Pelatihan Setelah proyek tim selesai, Anda dapat membawa rekan Anda yang kurang mampu ke program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka. Bagaimanapun, ini untuk kemajuan yang baik dan profesional.
Jika perlu, saran pelatihan dapat diberikan kepada perusahaan sesuai dengan kebutuhan karyawan. Misalnya, pelatihan SEO, copywriting, media sosial, dll.
Segera berikan saran agar pelatihan yang disarankan dapat segera ditindaklanjuti oleh supervisor atau HRD. Dengan demikian, produktivitas dan kinerja pekerja kantoran dapat meningkat dibandingkan sebelumnya. Mereka juga diuntungkan jika perusahaan memiliki sumber daya dengan kemampuan yang memadai.